gerak matamu membuat elok
matamu membunuh
megap megap aku hingga rontok
nyeri terasa tapi manis ditubuh
terbungkus rapi roh keadaan
aku buang rasa malu
aku bakar dahaga pikiran
kini berkata kata hatiku
menunggu ketidakpastian menjemput kekalahan
ternyata lenyap pikiranmu terhadap aku
lidas menghinggap memikirkan
bahwa aku menunggumu ,Engkaulah pujaan hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar