ketika semua terungkap di dunia fana ini
setiap menit menit sangat berharga (KHALIL GIBRAN) !
Daftar Blog Saya
Sabtu, 27 Juni 2015
Minggu, 06 Mei 2012
ENTAH DIMANA LETAKNYA
Lupa ,hilang, sebentar ,menelan hidup
,dilempar
Tak di gayuh masih kekar
Pakai pita supaya terpancar
Tepat diatas ubun ubun, apa itu ?
Kilat mengkilat yang selalu menggerutu
Terbangun
Mengelap sedikit minyak pada muka dan air liur
Udara pagi tak sama dengan udara siang atau
udara sore tak berdekatan dengan malam
Acapkali kau temukam mereka memang berbeda
Toh pagi dimana setiap orang sibuk
Siang dimana setiap orang mungkin kehabisan
energinya
Sore dimana mata mulai mengantuk atau mulut
yang sedikit sedikit menguap
Malam kalau kau tak lelah barangkali bersandar
gurau bersama teman atau barangkali pacar ?
Dan memulai hari ini seperti kemarin
Disela sela menit yang kau titip senyum
Yang kau redam tawa dimana matahari mulai tenggelam
Yang kau bungkus benci disaat malam mulai
larut
Dan pagi seperti kemarin
Ah kini siang
Sepertinya ini teman akrab ku
Lalu cepat berganti senja
Serta merta malam seolah ingin kumanja
tiba fajar senyum nya silau
Kerap membuat gagu sampai terpukau
Matahari menyala seolah ingin ku sapa
Merontah tubuh terus mencari
Mondar mandir tubuh bergerak kesana kemari
Bertanya aku pada teman
Tahu apa yang kumaksud
Karena itu tak berwujud
Mulai redup mata
Pikirku tak menata
Tanya hati
Dia menjawab belum waktunya
Aku tanya angin
Angin berkata kau tak ‘kan pernah tahu dimana
letaknya
Balada Percintaan .
Kini berlutut dalam ketertarikan
Ketertarikan membuat cinta pada akhirnya luka
Dipangkuan celoteh celoteh mengalun merdu
Yang sendu selalu mengharap pasti
Mencoba berulang menanyakan
Pertanyaan yang berulang ulang sama
Padahal sama tapi terus ditanyakan
Mungkin jawabannya masih menyangkut di
tenggorokan ?
Atau..
Jawabannya masih macet hingga menunggu keluar
dari lubang dubur ?
Ah ..
entah sampai kapan berubah
Semua sama
Bila diuraikan bisa jadi Cuma bumbu
Habis itu
Sama
Pikiran yang panjang tetap saja sama
Esok pun sama saja
Kalau beda hanya tinggi dan pendek suatu nada
Ah...esok pun sama saja
Nyata keinginan mencoba memahami lewat senyum
Senyum cinta, senyum nafsu, senyum baik bahkan
bisa berubah senyum buruk
Ah.. kawula muda
Gejolak hasrat dunia
Berjumpa di hari idaman
Sepanjang penantian merindu kasih sayang belas
kasih tak terhingga
Kecupan mesra memuja lubuk hati terdalam
Yang meratapi ..
Menangis seakan ditinggal ke negeri antah
berantah
Tawa mengisi butiran butiran cinta menyejukan
rasa
Angkuh menghidupi ego ego menusuk kerelung
Cerita cerita semasa duduk berdua
Melaju menuju kearah depan
Ah gejolak kawula muda
Esok pun sama saja
Selasa, 20 Maret 2012
DUA .
mulut musang kini telah merangsang
pantas saja ku bilang kau jalang
kata cinta yang kau katakan begitu santai
bagaikan tinja berantai
menganga dari lubang dubur yang manis
se-ketika 'ku dengar menjadi amis
ada saja gejolak kawula muda
mudah saja mengatakan aku cinta anda
seolah menggunakan pelumas
biar licin dan memanas
kini pilihan mu jadi kenyataan
keluar dari mulut macan
siap siap memaksa masuk kandang
mirip sekali hitamnya anus siamang
sebenarnya kau sama benar dengan selangkangan
hidup diketiak kera hingga jamuran
menaruh ketotolan di benak
meresap sampai saat ini lunak
kata sayang berupa kotoran luak
cukup bagi saya mengerti dimana seharusnya akhlak
sekarang kau tertawa terbahak bahak
'ku lihat jelas kau liur biawak
cuci dulu baru bicara
bibir kau itu jontor terlalu banyak bicara
semestinya kau menghargai
kepintaran kau terus mengeluarkan tai
sepantasnya kau menjadi mucikari
lalu biji kau di ganti biji kenari
keikhlasan yang kau ucapkan adalah asumsi
agar bisa bernegosiasi
implementasi ultimatum tai mengintrograsi
mengadopsi dari sisi ke sisi
mudah sekali pikiran membeku dan membakar hati
menjadikan mulut bisa tak pernah mati
sebisa mungkin mengandalkan senyum memoroti
moncong tai menanti
sering kali memasang aksi aksi
gaya kau itu bau terasi
tolol
asah dulu biar tak nol
terbuka rahasia penjilat
karena bukan malaikat
kawan..otak kau hanya maksiat
makna sayang menjadi penbunuh pagi siang sore dan malam
intelegensi yang ditata terendam di makam
keras dari mulut musang yang sejengkal
mencicipi bersama si bengal
sayangnya pisau tak bisa menembus orang dangkal
dan mati
moncong tai menanti
kau menerkam suara yang sesungguhnya kentut
keluar dari lobang perkutut
lalu kau berlutut
muka merah malah manggut manggut
sebaiknya simpan senyum kau di tong sampah
buang di selokan karena 'ku sudah jengah
menarik ludah yang kau muntahkan ke tanah
jauh dekat bau nya semerbak nanah
seka ingus mu baru berkata sambil menyala
karena Tuhan mencipatakn hewan bernama serigala
tolol
asah dulu biar tak nol
#IRONI
pantas saja ku bilang kau jalang
kata cinta yang kau katakan begitu santai
bagaikan tinja berantai
menganga dari lubang dubur yang manis
se-ketika 'ku dengar menjadi amis
ada saja gejolak kawula muda
mudah saja mengatakan aku cinta anda
seolah menggunakan pelumas
biar licin dan memanas
kini pilihan mu jadi kenyataan
keluar dari mulut macan
siap siap memaksa masuk kandang
mirip sekali hitamnya anus siamang
sebenarnya kau sama benar dengan selangkangan
hidup diketiak kera hingga jamuran
menaruh ketotolan di benak
meresap sampai saat ini lunak
kata sayang berupa kotoran luak
cukup bagi saya mengerti dimana seharusnya akhlak
sekarang kau tertawa terbahak bahak
'ku lihat jelas kau liur biawak
cuci dulu baru bicara
bibir kau itu jontor terlalu banyak bicara
semestinya kau menghargai
kepintaran kau terus mengeluarkan tai
sepantasnya kau menjadi mucikari
lalu biji kau di ganti biji kenari
keikhlasan yang kau ucapkan adalah asumsi
agar bisa bernegosiasi
implementasi ultimatum tai mengintrograsi
mengadopsi dari sisi ke sisi
mudah sekali pikiran membeku dan membakar hati
menjadikan mulut bisa tak pernah mati
sebisa mungkin mengandalkan senyum memoroti
moncong tai menanti
sering kali memasang aksi aksi
gaya kau itu bau terasi
tolol
asah dulu biar tak nol
terbuka rahasia penjilat
karena bukan malaikat
kawan..otak kau hanya maksiat
makna sayang menjadi penbunuh pagi siang sore dan malam
intelegensi yang ditata terendam di makam
keras dari mulut musang yang sejengkal
mencicipi bersama si bengal
sayangnya pisau tak bisa menembus orang dangkal
dan mati
moncong tai menanti
kau menerkam suara yang sesungguhnya kentut
keluar dari lobang perkutut
lalu kau berlutut
muka merah malah manggut manggut
sebaiknya simpan senyum kau di tong sampah
buang di selokan karena 'ku sudah jengah
menarik ludah yang kau muntahkan ke tanah
jauh dekat bau nya semerbak nanah
seka ingus mu baru berkata sambil menyala
karena Tuhan mencipatakn hewan bernama serigala
tolol
asah dulu biar tak nol
#IRONI
Selasa, 06 Maret 2012
Kamis, 09 Februari 2012
ADA YANG LUPUT KARENA MALAS .
dimana ?
jauh juga
dinegeri sebrang nyatanya
takut ?
'tak mungkin
ku lihat menangis
sakit ?
ah..hanya mimpi
andaikata bisa 'ku bawa menepi
barangkali kita makan sepotong roti dan minum segelas kopi
kaget tentang mimpi pagi
otak perlahan mengeras
membisu teringat mimpi menguras
ah...hanya mimpi
semoga 'tak terjadi
rupanya lupa berdoa aku tadi
jauh juga
dinegeri sebrang nyatanya
takut ?
'tak mungkin
ku lihat menangis
sakit ?
ah..hanya mimpi
andaikata bisa 'ku bawa menepi
barangkali kita makan sepotong roti dan minum segelas kopi
kaget tentang mimpi pagi
otak perlahan mengeras
membisu teringat mimpi menguras
ah...hanya mimpi
semoga 'tak terjadi
rupanya lupa berdoa aku tadi
Kamis, 02 Februari 2012
ada tiga ingin kusampaikan
udara menemani sampai aku kehilangan akan rasa
laut menjelajah aku ke samudra samudra , pulau pulau hingga aku lupa
darat menjalankan aku jauh ke tempat dimana aku belum pernah kesana
sampai pada akhirnya
aku
memiliki rasa
aku tidak lupa
bahkan aku tidak terkejut lagi untuk menuju kesana
laut menjelajah aku ke samudra samudra , pulau pulau hingga aku lupa
darat menjalankan aku jauh ke tempat dimana aku belum pernah kesana
sampai pada akhirnya
aku
memiliki rasa
aku tidak lupa
bahkan aku tidak terkejut lagi untuk menuju kesana
malaria serebral
malaria
penyakit yang ada
anopheles menyerang tiba tiba
bukan lintah ya
dahulu semprot saja
supaya hilang sedikit dikit
malaria
iya
malaria
menyerang tiba tiba
karna sudah ada lama
menyerang otak dia
penyakit yang ada
anopheles menyerang tiba tiba
bukan lintah ya
dahulu semprot saja
supaya hilang sedikit dikit
malaria
iya
malaria
menyerang tiba tiba
karna sudah ada lama
menyerang otak dia
Selasa, 24 Januari 2012
PULANG,DATANG DAN PULANG
Dia putus napas
mendengkur suaranya
pagi tadi masih bercanda
tertawa juga
minum air putih
makan bubur ,itu juga tanpa sambal pedas
dan susu tanpa rasa tapi tak habis
pagi berjumpa
sore
lalu
putus napas
mendengkur suaranya
pagi tadi masih bercanda
tertawa juga
minum air putih
makan bubur ,itu juga tanpa sambal pedas
dan susu tanpa rasa tapi tak habis
pagi berjumpa
sore
lalu
putus napas
Selasa, 17 Januari 2012
'Metode terpendam '
jangan tanya aku
karena aku tak tahu
coba tanya lawan mu !
mungkin dia lebih tahu ?
jangan paksa aku 'tuk menjawab
karena aku tak punya jawaban
jangan cibir aku dengan hinaan
karena aku sudah hina
jangan membias aku menjadi putih
karena aku enggan menjadi hitam
yaa ..
jangan menuduh aku sebagai pembunuh
kalau nanti engkau yang membunuh
jangan menyuruh aku untuk pergi
karena aku pasti lari
aku bisa saja menikam
tapi itu bisa membunuh 'ku
jangan membuat aku membeku
karena akan mencair
dan
jangan memaksa aku untuk mengatakan ya
bahwa akhirnya tidak
karena aku tak tahu
coba tanya lawan mu !
mungkin dia lebih tahu ?
jangan paksa aku 'tuk menjawab
karena aku tak punya jawaban
jangan cibir aku dengan hinaan
karena aku sudah hina
jangan membias aku menjadi putih
karena aku enggan menjadi hitam
yaa ..
jangan menuduh aku sebagai pembunuh
kalau nanti engkau yang membunuh
jangan menyuruh aku untuk pergi
karena aku pasti lari
aku bisa saja menikam
tapi itu bisa membunuh 'ku
jangan membuat aku membeku
karena akan mencair
dan
jangan memaksa aku untuk mengatakan ya
bahwa akhirnya tidak
Minggu, 15 Januari 2012
SAJAK TANGISAN
syaulam perlahan digunakan
mengemas harapan anak pertiwi kedalam coffin
jemu aku mendengar pergerakan kalian
senantiasa membodohi
malu aku melihat gerak gerik kalian
terlihat jelas di cakrawala
bosan aku mendengar ocehan kalian
hanya untuk diri sendiri
pilu aku melihat berapa juta anak tanpa pendidikan ,
bukannya pendidikan itu penting toh ?
malu aku melihat
kalian hanya duduk santai
sementara kami butuh kepastian
janji yang kalian utarakan
aku bilang bosan aku mendengar dalil kalian
berapa kali mesti anak anak pertiwi ucapkan ?
berapa kali mesti harga yang di bayar untuk makan ?
berapa kali mesti anak anak pertiwi berbenah diri ?
dan berapa kali aku harus bilang bosan aku melihat gerak gerik binatang !
kenapa kalian tak hidup di hutan ?
melawan sejenis kalian
anak anak pertiwi yang manis ,
aku melihat hanya melamun
mengais amis dari sisa matahari yang terbenam
tak malu kalian ?
janji kalian mengabu di depan kami
kalo bisa aku makan ,aku makan saja kalian
anak anak pertiwi menaruh harapan ditrotoar
makan bersama ,
aku melihat nasi bungkus sisa menjadi rebutan
air yang diminum hingga tetes terakhir
aku melihat jerit tangis anak pertiwi
tersedu aku melihatnya
bayi di gendong ibunya diberi asi ditrotoar
dibawah matahari yang 'ku rasakan di atas kepala
malu aku dengan kalian
hanya obral janji
duduk santai ,manis pula
malu aku dengan kalian
lentera kalian padam
iya saya bicara tentang kalian !
mengemas harapan anak pertiwi kedalam coffin
jemu aku mendengar pergerakan kalian
senantiasa membodohi
malu aku melihat gerak gerik kalian
terlihat jelas di cakrawala
bosan aku mendengar ocehan kalian
hanya untuk diri sendiri
pilu aku melihat berapa juta anak tanpa pendidikan ,
bukannya pendidikan itu penting toh ?
malu aku melihat
kalian hanya duduk santai
sementara kami butuh kepastian
janji yang kalian utarakan
aku bilang bosan aku mendengar dalil kalian
berapa kali mesti anak anak pertiwi ucapkan ?
berapa kali mesti harga yang di bayar untuk makan ?
berapa kali mesti anak anak pertiwi berbenah diri ?
dan berapa kali aku harus bilang bosan aku melihat gerak gerik binatang !
kenapa kalian tak hidup di hutan ?
melawan sejenis kalian
anak anak pertiwi yang manis ,
aku melihat hanya melamun
mengais amis dari sisa matahari yang terbenam
tak malu kalian ?
janji kalian mengabu di depan kami
kalo bisa aku makan ,aku makan saja kalian
anak anak pertiwi menaruh harapan ditrotoar
makan bersama ,
aku melihat nasi bungkus sisa menjadi rebutan
air yang diminum hingga tetes terakhir
aku melihat jerit tangis anak pertiwi
tersedu aku melihatnya
bayi di gendong ibunya diberi asi ditrotoar
dibawah matahari yang 'ku rasakan di atas kepala
malu aku dengan kalian
hanya obral janji
duduk santai ,manis pula
malu aku dengan kalian
lentera kalian padam
iya saya bicara tentang kalian !
Rabu, 11 Januari 2012
TANPA JUDUL
nak apa itu ibu kau ?
sudah rentan bolak balik dijurusan antar kota
diatas rel dan roda besinya
nak kemana kau ?
kau tidur ?
lihatlah apa itu ibu kau ?
bersandar dipintu
menawarkan bingkisan,untung bukan harga diri yang ditawarkan
nak apa itu ibu kau ?
sudah rentan
aku letih melihatnya
umpat umpatan me-nafkahi kau
kejar kejaran membahagiakan kau
nak lihat nak ..
apa itu ibu kau ?
cuma modal keberanian nak
miris aku melihatnya nak
nak..nak..nak..
bila itu ibu kau coba peluk saat ibu kau pulang nak
cium tangan ibu kau lalu keningnya nak
nak..nak..nak..
sudah rentan rupanya ibu kau ?
sudah rentan bolak balik dijurusan antar kota
diatas rel dan roda besinya
nak kemana kau ?
kau tidur ?
lihatlah apa itu ibu kau ?
bersandar dipintu
menawarkan bingkisan,untung bukan harga diri yang ditawarkan
nak apa itu ibu kau ?
sudah rentan
aku letih melihatnya
umpat umpatan me-nafkahi kau
kejar kejaran membahagiakan kau
nak lihat nak ..
apa itu ibu kau ?
cuma modal keberanian nak
miris aku melihatnya nak
nak..nak..nak..
bila itu ibu kau coba peluk saat ibu kau pulang nak
cium tangan ibu kau lalu keningnya nak
nak..nak..nak..
sudah rentan rupanya ibu kau ?
Rabu, 28 Desember 2011
ENGKAU BUKAN SRIKANDI
bukan srikandi tapi engkau bidadari
engkau ada setiap hari
bagi 'ku engkau bidadari tak serupa srikandi
bukan..bukan
bukan maksud hati tak memilih
tapi memang benar engkau bidadari
walau tak ada sayap yang menemani
kasih engkau menyemangati
tohh !
engkau bukan srikandi
malah dulu aku bilang engkau itu merpati
putih, bersih ,suci
dan kulihat dengan teliti engkau itu ternyata bidadari
sayangnya engkau pergi
padahal kau tak mempunyai sayap
lantas aku bingung ?
menurut aku engkau berlari tanpa alas kaki
hanya membawa kain putih
lalu ditengah jalan engkau ....
tanpa arah..dan hilang
aku katakan kepada-Nya
engkau itu bidadari bukan srikandi
engkau ada setiap hari
bagi 'ku engkau bidadari tak serupa srikandi
bukan..bukan
bukan maksud hati tak memilih
tapi memang benar engkau bidadari
walau tak ada sayap yang menemani
kasih engkau menyemangati
tohh !
engkau bukan srikandi
malah dulu aku bilang engkau itu merpati
putih, bersih ,suci
dan kulihat dengan teliti engkau itu ternyata bidadari
sayangnya engkau pergi
padahal kau tak mempunyai sayap
lantas aku bingung ?
menurut aku engkau berlari tanpa alas kaki
hanya membawa kain putih
lalu ditengah jalan engkau ....
tanpa arah..dan hilang
aku katakan kepada-Nya
engkau itu bidadari bukan srikandi
Selasa, 27 Desember 2011
"SAJAK CINTAKU"
hujan yang turun di bulan Desember
masih mengingatkan tentang kau
suara suara kilat yang menyambar
dan suara gemuruh hujan terdengar
bak sebuah ombak yang siap menerjang
diam..sejenak ku dan memikirkan
sedang apa kau ?
berpikir kau tentang diriku ?
ingat kau tentang 2 teman yang dulu mengadu ?
yaaa ,,mungkin kau lupa
tak apa lah
aku juga tak ingin kau mengingatnya
'ku tutup semua
lalu ku biarkan ini berakhir
di Desember
Desember ...
hujan turun masih kuteringat
walau lara
biarkan ku lupa
Desember
biar kubakar
masih mengingatkan tentang kau
suara suara kilat yang menyambar
dan suara gemuruh hujan terdengar
bak sebuah ombak yang siap menerjang
diam..sejenak ku dan memikirkan
sedang apa kau ?
berpikir kau tentang diriku ?
ingat kau tentang 2 teman yang dulu mengadu ?
yaaa ,,mungkin kau lupa
tak apa lah
aku juga tak ingin kau mengingatnya
'ku tutup semua
lalu ku biarkan ini berakhir
di Desember
Desember ...
hujan turun masih kuteringat
walau lara
biarkan ku lupa
Desember
biar kubakar
Selasa, 29 November 2011
15 11 1963
membaringkan diri di november
menunggu kapan beliau datang
tak ada yang mengatur sebagai desainer
yaa..
hanya menunggu kapan beliau datang
senyum menawan terkubur rapi
hingga menjadi tengkorak
berteman dengan semut,cacing lalu menyatu ditanah kini
dan kini aku bertanya
apa beliau senang disana ?
apa beliau menatap aku ?
apa beliau sering menjenguk aku ?
apa beliau datang disaat aku gundah ?
membaringkan diri di november
tak kuberikan kado yang spesial
ucapan cinta lafazkan 'tuk beliau
hilang senyum menawan beliau
setiap pagi siang malam ku temui
membaringkan diri di november
panas hujan kosong perhatian
gelak gelak ceria sunyi
membunuh hati
membaringkan diri di november
yaa ...
beliau pasti pulang
dengan senyum menatap jauh
menunggu kapan beliau datang
tak ada yang mengatur sebagai desainer
yaa..
hanya menunggu kapan beliau datang
senyum menawan terkubur rapi
hingga menjadi tengkorak
berteman dengan semut,cacing lalu menyatu ditanah kini
dan kini aku bertanya
apa beliau senang disana ?
apa beliau menatap aku ?
apa beliau sering menjenguk aku ?
apa beliau datang disaat aku gundah ?
membaringkan diri di november
tak kuberikan kado yang spesial
ucapan cinta lafazkan 'tuk beliau
hilang senyum menawan beliau
setiap pagi siang malam ku temui
membaringkan diri di november
panas hujan kosong perhatian
gelak gelak ceria sunyi
membunuh hati
membaringkan diri di november
yaa ...
beliau pasti pulang
dengan senyum menatap jauh
Rabu, 23 November 2011
2 mata 2 telinga hati dimana ?
cinta
belum sempat 'ku bertemu
kau lari kegenggaman yang lain
dan aku hanya tersiksa oleh senyum kau
engkau jauh meninggalkan keceriaan
kelak kuharap kita bertemu
walaupun tak ada jaminan
cinta
tawa kau telah buntu
dicumbui kemasan argumen
oo ...
membeku kerelung hati
raga kau tersayat oleh dinamika
gelak gempita yang berkobar terkunci
dan jelas membunuh asa
oo ..
merajang 'ku hidup hidup
belum sempat 'ku bertemu
kau lari kegenggaman yang lain
dan aku hanya tersiksa oleh senyum kau
engkau jauh meninggalkan keceriaan
kelak kuharap kita bertemu
walaupun tak ada jaminan
cinta
tawa kau telah buntu
dicumbui kemasan argumen
oo ...
membeku kerelung hati
raga kau tersayat oleh dinamika
gelak gempita yang berkobar terkunci
dan jelas membunuh asa
oo ..
merajang 'ku hidup hidup
Selasa, 08 November 2011
NEGARA KU .
INDONESIA
negara kaya rempah rempah
cintaku INDONESIA
menjunjung tinggi asa
tak pernah gentar ataupun goyah
INDONESIA
negara penuh cita cita
negara nyaman akan kekayaan alamnya
INDONESIA
tanah air beta
cintaku INDONESIA
INDONESIA
dari sabang sampai merauke
INDONESIA
pulau pulau indah membentang luas
INDONESIA
negaraku adiwarna
INDONESIA
bukan ENN-DO-NE-lalu SIA .
negara kaya rempah rempah
cintaku INDONESIA
menjunjung tinggi asa
tak pernah gentar ataupun goyah
INDONESIA
negara penuh cita cita
negara nyaman akan kekayaan alamnya
INDONESIA
tanah air beta
cintaku INDONESIA
INDONESIA
dari sabang sampai merauke
INDONESIA
pulau pulau indah membentang luas
INDONESIA
negaraku adiwarna
INDONESIA
bukan ENN-DO-NE-lalu SIA .
LAHIR .
kini kau terlahir
muka merah
dengan lantang kau menangis
hanya ditemani ibu
kemana ayah kau ?
tak perlu kau tanya dimana ayah kau
tak perlu kau tau kemana beliau
tak perlu kau bersedih
kemana ayah kau ?
tak perlu kau tanya kemana ayah kau
tak perlu kau tau dimana beliau
tak perlu kau takut
2 bidadari cantik merangkul kau
tak perlu kau malu
2 bidadari cantik menemani kau
saat nanti beliau pulang
tak perlu kau tanya darimana beliau
kau hanya perlu berdendang
pasang senyum manis kau dihadapan beliau
dan..
tak perlu kau tanya darimana beliau ?
muka merah
dengan lantang kau menangis
hanya ditemani ibu
kemana ayah kau ?
tak perlu kau tanya dimana ayah kau
tak perlu kau tau kemana beliau
tak perlu kau bersedih
kemana ayah kau ?
tak perlu kau tanya kemana ayah kau
tak perlu kau tau dimana beliau
tak perlu kau takut
2 bidadari cantik merangkul kau
tak perlu kau malu
2 bidadari cantik menemani kau
saat nanti beliau pulang
tak perlu kau tanya darimana beliau
kau hanya perlu berdendang
pasang senyum manis kau dihadapan beliau
dan..
tak perlu kau tanya darimana beliau ?
Selasa, 25 Oktober 2011
"KASATMATA"
kapasitas engkau tak mampu
tubuh kau terkapar ketanah pilu
modal kau hanya seribu
tak cukup 'tuk makan ,tapi kau bisa menjadi benalu ?
taman taman kota kau jadikan persinggahan
bersama kotoran yang menempel di baju
apa kau tak malu ?
kau tak bisa bilang abakadabra
itu tubuh penuh tinja dari jalan
seribu kau ,,
bisa kau pakai 'tuk mandi atau mencuci baju ?
tapi kau bisa menjadi benalu ?
seribu kau,,
tak cukup 'tuk membeli jas dan dasi
apa kau tak malu ?
memakai jas dan dasi ?
jas dan dasi hanya untuk ke kakus
tutup mata kau
sumpal telinga kau dengan kapas
jangan lihat dibelakang kau
sekumpulan benalu berebut bangku .
tubuh kau terkapar ketanah pilu
modal kau hanya seribu
tak cukup 'tuk makan ,tapi kau bisa menjadi benalu ?
taman taman kota kau jadikan persinggahan
bersama kotoran yang menempel di baju
apa kau tak malu ?
kau tak bisa bilang abakadabra
itu tubuh penuh tinja dari jalan
seribu kau ,,
bisa kau pakai 'tuk mandi atau mencuci baju ?
tapi kau bisa menjadi benalu ?
seribu kau,,
tak cukup 'tuk membeli jas dan dasi
apa kau tak malu ?
memakai jas dan dasi ?
jas dan dasi hanya untuk ke kakus
tutup mata kau
sumpal telinga kau dengan kapas
jangan lihat dibelakang kau
sekumpulan benalu berebut bangku .
Rabu, 19 Oktober 2011
BUMI DAN NEGRIKU
ketika awan menutupi kilau mentari
di atas bumi kami berpijak
kala purnama bebaur dengan teman
laksana tentara troya bersorak bergembira
aku berkumandang
ini negriku INDONESIA ,
sebuah arti bendera berkibar disetiap pulau
tak dapat tergantikan dengan apapun
MUHAMMAD MIFTAH ARIF
di atas bumi kami berpijak
kala purnama bebaur dengan teman
laksana tentara troya bersorak bergembira
aku berkumandang
ini negriku INDONESIA ,
sebuah arti bendera berkibar disetiap pulau
tak dapat tergantikan dengan apapun
MUHAMMAD MIFTAH ARIF
Selasa, 18 Oktober 2011
sayap patah !
burung indah terbang dengan 2 sayap
menggapai kelangit dengan masuk baik
berhembus menusuk mendapat senyap
intelek mulai menusuk benak
yang dulu manis dan lunak
burung indah terbang menggunakan 2 sayap
menanti sebuah hujan
dan lekas akan membasahi sayap
korona silau ..
intensitas dan keinginan terbakar
mengabu ...
tersapu bersih kelangit menyebar
burung indah terbang menggunakan 2 sayap
ingin sekali suatu bentuk segera mendekap
dan indah 2 sayap mu
terobek perlahan ..
menggapai kelangit dengan masuk baik
berhembus menusuk mendapat senyap
intelek mulai menusuk benak
yang dulu manis dan lunak
burung indah terbang menggunakan 2 sayap
menanti sebuah hujan
dan lekas akan membasahi sayap
korona silau ..
intensitas dan keinginan terbakar
mengabu ...
tersapu bersih kelangit menyebar
burung indah terbang menggunakan 2 sayap
ingin sekali suatu bentuk segera mendekap
dan indah 2 sayap mu
terobek perlahan ..
lembar hikmat
aku hanya pion catur
berjalan didepan ratu
yang bergerak maju teratur
memakan bidak dengan melulu
yaa ..
bukan raja dengan singgasana
dan kaya harta kekayaan
harkat pun tak ada
hanya harmonis kepercayaan
yang aku punya
pahit terasa nyata
helal telah kuterima
lembar hikmat pun kini ada
berjalan didepan ratu
yang bergerak maju teratur
memakan bidak dengan melulu
yaa ..
bukan raja dengan singgasana
dan kaya harta kekayaan
harkat pun tak ada
hanya harmonis kepercayaan
yang aku punya
pahit terasa nyata
helal telah kuterima
lembar hikmat pun kini ada
Sabtu, 01 Oktober 2011
irama
Pesona cinta dari sinar rembulan
membuka hasrat terasa berdebar
parade kunang kunang mengerlip
didepan mata terbelalak
bintang bintang berpijar
tak lelah sampai malam
suara angin malam seolah lenyap
tertutup oleh cinta
o..cinta
o..cinta
o..cinta
kata kasih sayang untuk kau
merindukan cinta malam ini
awan awan gelap pun berubah terang
bulan indah menatap aku
o..cinta
o..cinta
o..cinta
irama tuk kau
luapan emosi kasih sayang .
membuka hasrat terasa berdebar
parade kunang kunang mengerlip
didepan mata terbelalak
bintang bintang berpijar
tak lelah sampai malam
suara angin malam seolah lenyap
tertutup oleh cinta
o..cinta
o..cinta
o..cinta
kata kasih sayang untuk kau
merindukan cinta malam ini
awan awan gelap pun berubah terang
bulan indah menatap aku
o..cinta
o..cinta
o..cinta
irama tuk kau
luapan emosi kasih sayang .
Rabu, 28 September 2011
TITIK TERANG ?TITIK TERANG ?
Allah
gusi gusi kami berdarah
mata mata kami kuning
muka muka kami pucat
urat urat kami kaku
kulit kulit kami gosong
Allah
propaganda propaganda pembodohan membunuh kami
kemakmuran mereka sejahterakan
dengan tameng kekayaan
titik terang tak terang
titik terang redup
kekayaan menutup hidup
tumbuh sudah menjadi tak bebas
opera opera menindas
sekelabat sogokan untuk kekayaan
tetesan keringat demi makan
titik terang tak terang
titik terang hitam
inflasi mencekram
harapan harapan menghitam
dalam penjara sekumpulan perkumpulan
rakitis merajang kenyataan
titik terang tak terang
Allah
kehidupan kami akut
menyuak hidup dengan kotoran
pretansi membunuh
prial idiot menyikat
kehidupan pekat dengan sekumpulan tinja
titik terang tak terang
titik terang menjadi invalid
titik terang menjadi ajal
titik terang menjadi kutukan
titik terang tak terang
Allah
gusi gusi kami berdarah
mata mata kami kuning
muka muka kami pucat
urat urat kami kaku
kulit kulit kami gosong
bertanya kami mana perseptif ?
gusi gusi kami berdarah
mata mata kami kuning
muka muka kami pucat
urat urat kami kaku
kulit kulit kami gosong
Allah
propaganda propaganda pembodohan membunuh kami
kemakmuran mereka sejahterakan
dengan tameng kekayaan
titik terang tak terang
titik terang redup
kekayaan menutup hidup
tumbuh sudah menjadi tak bebas
opera opera menindas
sekelabat sogokan untuk kekayaan
tetesan keringat demi makan
titik terang tak terang
titik terang hitam
inflasi mencekram
harapan harapan menghitam
dalam penjara sekumpulan perkumpulan
rakitis merajang kenyataan
titik terang tak terang
Allah
kehidupan kami akut
menyuak hidup dengan kotoran
pretansi membunuh
prial idiot menyikat
kehidupan pekat dengan sekumpulan tinja
titik terang tak terang
titik terang menjadi invalid
titik terang menjadi ajal
titik terang menjadi kutukan
titik terang tak terang
Allah
gusi gusi kami berdarah
mata mata kami kuning
muka muka kami pucat
urat urat kami kaku
kulit kulit kami gosong
bertanya kami mana perseptif ?
Selasa, 16 Agustus 2011
" IBU "
ibu ..
tangan ibu bagaikan kapas
mengelus halus seluruh tubuhku
jari-jari ibu meraba kepala seperti hujan membelaiku
hening hatimu , senyap batinmu, ihsan kata hatimu
ibu ..
ibu cumbu semua letih ibu
ibu redam semua sakit ibu
tak goyah tubuh mu ibu... uzur keadaan mu
ibu..
berjerih payah ragamu
hilang sakit tulang tulangmu
demi aku .. demi aku .. demi aku ..
ibu ..
ibu berlian airmatamu
antara hidup dan mati didepan mu
ibu ..
ibu ..
oo ibu ..
tangan ibu bagaikan kapas
mengelus halus seluruh tubuhku
jari-jari ibu meraba kepala seperti hujan membelaiku
hening hatimu , senyap batinmu, ihsan kata hatimu
ibu ..
ibu cumbu semua letih ibu
ibu redam semua sakit ibu
tak goyah tubuh mu ibu... uzur keadaan mu
ibu..
berjerih payah ragamu
hilang sakit tulang tulangmu
demi aku .. demi aku .. demi aku ..
ibu ..
ibu berlian airmatamu
antara hidup dan mati didepan mu
ibu ..
ibu ..
oo ibu ..
Selasa, 09 Agustus 2011
pejuang kemerdekaan
pejuang kemerdekaan
beliau tinggalkan istri beliau
demi sebuah pembelaan
beliau tinggalkan anak beliau
demi sebuah pengorbanan
beliau tinggalkan keluarga beliau
demi sebuah kemenangan
beliau tinggalkan semua
demi kejayaan negeri ini
pejuang kemerdekaan
pejuang kemerdekaan
tulang beliau tiang negara ini
darah beliau airmata negara ini
tubuh beliau tembok raksasa negara ini
hidup beliau nyawa negara ini
tulang saya tak sekokoh tulang tulang beliau
keberanian saya tak seberani keberanian beliau
darah saya merah tapi tak semerah darah beliau
kan 'ku kepal jasa jasa beliau
o para pejuang kemerdekaan ku .
beliau tinggalkan istri beliau
demi sebuah pembelaan
beliau tinggalkan anak beliau
demi sebuah pengorbanan
beliau tinggalkan keluarga beliau
demi sebuah kemenangan
beliau tinggalkan semua
demi kejayaan negeri ini
pejuang kemerdekaan
pejuang kemerdekaan
tulang beliau tiang negara ini
darah beliau airmata negara ini
tubuh beliau tembok raksasa negara ini
hidup beliau nyawa negara ini
tulang saya tak sekokoh tulang tulang beliau
keberanian saya tak seberani keberanian beliau
darah saya merah tapi tak semerah darah beliau
kan 'ku kepal jasa jasa beliau
o para pejuang kemerdekaan ku .
rasa rindu
o... rasa rindu
apa dikau jemu terhadap aku ?
tak seimbang apa aku berikan pada dikau
apa dikau dibutakan ilusi ?
biar kubunuh ilusi dikau
apa demi reputasi dikau pergi ?
o.. rasa rindu
dikau bagaikan permata
membutakan mata aku
jelita senyum dikau
menuangkan kerinduan
berharap dikau kembali ?
o.. rasa rindu
apa dikau jemu terhadap aku ?
tak seimbang apa aku berikan pada dikau
apa dikau dibutakan ilusi ?
biar kubunuh ilusi dikau
apa demi reputasi dikau pergi ?
o.. rasa rindu
dikau bagaikan permata
membutakan mata aku
jelita senyum dikau
menuangkan kerinduan
berharap dikau kembali ?
o.. rasa rindu
Senin, 25 April 2011
BESOK AKU MATI ?
apa besok aku mati ?
menyusuri sebuah jalan.
publik pun sibuk dengan keadaan.
kontras mereka terlihat.
kontradiktif dengan semboyan SEMUA SODARA !!
liur menetes membanjiri rongga mulut,
pedas kepala.
sedang kalor kalor menyengat.
menusuk nusuk otak yang kami punya.
gelaja alam sombong penuh.
kekuasaan bergerak karna harta.
memperkosa kebenaran.
semboyan semboyan di front,
berfokus jelas dan tegas.
tirani kebodohan bersatu,
yang membunuh ilmu fisika.
satuan fonem tampak nyata.
membudidayakan moral moral bangsa.
suara cendekiawan keras terdengar
diatas meja negara.
yaa..
duduk manis dengan senyum
tidur bermimpi indah
ironi negeri ini.
ditrotoar panas berkerikil
berlomba semua mencari makan
demi menahan perut yang teriak
dan cacing cacing yang menunggu
berapa juta orang dimainkan
oleh media media elektronik
oleh meja meja kekuasaan
menguras mengoyak pankreas
ironi negeri ini
moral moral yang mampet
hanya mengintip dari celah celah jendela
menjabal sebuah keinginan
tangan tangan memohon bantuan
yaa..
dengan cepat MEREKA !
demi sebuah kemahsyuran,
tirani atau kalbu ?
hanya senyum pucat terlihat,
hanya mulut mulut yang menganga,
menunggu hujan turun 'tuk membasahi kerongkongan.
hanya debu debu yang menempel.
apa besok aku mati ?
menyusuri sebuah jalan.
publik pun sibuk dengan keadaan.
kontras mereka terlihat.
kontradiktif dengan semboyan SEMUA SODARA !!
liur menetes membanjiri rongga mulut,
pedas kepala.
sedang kalor kalor menyengat.
menusuk nusuk otak yang kami punya.
gelaja alam sombong penuh.
kekuasaan bergerak karna harta.
memperkosa kebenaran.
semboyan semboyan di front,
berfokus jelas dan tegas.
tirani kebodohan bersatu,
yang membunuh ilmu fisika.
satuan fonem tampak nyata.
membudidayakan moral moral bangsa.
suara cendekiawan keras terdengar
diatas meja negara.
yaa..
duduk manis dengan senyum
tidur bermimpi indah
ironi negeri ini.
ditrotoar panas berkerikil
berlomba semua mencari makan
demi menahan perut yang teriak
dan cacing cacing yang menunggu
berapa juta orang dimainkan
oleh media media elektronik
oleh meja meja kekuasaan
menguras mengoyak pankreas
ironi negeri ini
moral moral yang mampet
hanya mengintip dari celah celah jendela
menjabal sebuah keinginan
tangan tangan memohon bantuan
yaa..
dengan cepat MEREKA !
demi sebuah kemahsyuran,
tirani atau kalbu ?
hanya senyum pucat terlihat,
hanya mulut mulut yang menganga,
menunggu hujan turun 'tuk membasahi kerongkongan.
hanya debu debu yang menempel.
apa besok aku mati ?
Minggu, 17 April 2011
SANG PENCIPTA
kepada-Mu aku berdoa
Allah
terjaga aku tentang dosaku
bersujud atas anugerah-MU
Allah
Allah maha pengampun
aku memohon semua binasa
dengan dosa yang ada di tubuh ini
Allah menurukan hujan
Allah menghempaskan angin
Allah memberikan cinta
Allah
dimata-MU aku kecil
Allah
berdoa selalu pada-MU
bersyukur aku atas karunia-MU
Allah
tanpa-MU aku lemah
dengan tangisan beralas sajadah-MU
Allah
terjaga aku tentang dosaku
bersujud atas anugerah-MU
Allah
Allah maha pengampun
aku memohon semua binasa
dengan dosa yang ada di tubuh ini
Allah menurukan hujan
Allah menghempaskan angin
Allah memberikan cinta
Allah
dimata-MU aku kecil
Allah
berdoa selalu pada-MU
bersyukur aku atas karunia-MU
Allah
tanpa-MU aku lemah
dengan tangisan beralas sajadah-MU
Rabu, 06 April 2011
kentara hidup
berayun ayun tubuh
otak bagaikan batu, darah tegang
keras jantung bernyawa pikiran telan zaman
detak jantung seperti tanah
merintih,menangis,menjerit..
tunduk lesu tubuh
ujar mulut meludah
tak kuasa kini menahan
nyawa mengabu.
otak bagaikan batu, darah tegang
keras jantung bernyawa pikiran telan zaman
detak jantung seperti tanah
merintih,menangis,menjerit..
tunduk lesu tubuh
ujar mulut meludah
tak kuasa kini menahan
nyawa mengabu.
Kamis, 24 Maret 2011
SAJAK SINGKONG
suara keadilan
hei,tuan!
jerit maut terluka
apa ini skenario tuhan ?
mengigil denyut kini
terikat oleh fakta fakta kehidupan
butiran butiran jeritan terdengar
ratapan, ringkikan
mengalir bagaikan air
suara keadilan
keruh dengan batu batu krikil
terpendam oleh kata kata manis
getir perjalanan kini
menancapkan sebuah luka berat
membedah batin
mencabik cabik kegigihan
menggerus hasrat
menggempur harapan
suara keadilan
kenyataan untuk sang ber-uang
hei,tuan!
jerit maut terluka
apa ini skenario tuhan ?
mengigil denyut kini
terikat oleh fakta fakta kehidupan
butiran butiran jeritan terdengar
ratapan, ringkikan
mengalir bagaikan air
suara keadilan
keruh dengan batu batu krikil
terpendam oleh kata kata manis
getir perjalanan kini
menancapkan sebuah luka berat
membedah batin
mencabik cabik kegigihan
menggerus hasrat
menggempur harapan
suara keadilan
kenyataan untuk sang ber-uang
Minggu, 16 Januari 2011
"penghabisan akhir"
berkirimkan perasaan pedih
mengeluarkan tuba bermata trisula
intuisi kini mejarah tubuh
mengganggap semua telah cuma
indah berharap ada
degap degup rentetan hinggap
enggan muncul dihati dara
mem-pupuskan sampai resap
melumatkan airmata
bak mentalitas mengirimkan melati
elegi mengungkapkan semua
penghabisan akhir di hati
mengeluarkan tuba bermata trisula
intuisi kini mejarah tubuh
mengganggap semua telah cuma
indah berharap ada
degap degup rentetan hinggap
enggan muncul dihati dara
mem-pupuskan sampai resap
melumatkan airmata
bak mentalitas mengirimkan melati
elegi mengungkapkan semua
penghabisan akhir di hati
Rabu, 12 Januari 2011
C I N TA
cinta
mengukir air mata haru
membuka sanubari saat ini
cinta tertarik oleh rasa hati
cinta
takjub akan senyum indah
merdu suara kata hati
cinta beriramakan syair melodi
sekar cempaka bak cinta
cinta
tuangan perasaan sayang
cinta halus dengan kiasan
terlena akan lelucon manja
o,,,cinta
gema aroma cemburu
o,,,cinta
geletar akan dengan gelombang manis
mengukir air mata haru
membuka sanubari saat ini
cinta tertarik oleh rasa hati
cinta
takjub akan senyum indah
merdu suara kata hati
cinta beriramakan syair melodi
sekar cempaka bak cinta
cinta
tuangan perasaan sayang
cinta halus dengan kiasan
terlena akan lelucon manja
o,,,cinta
gema aroma cemburu
o,,,cinta
geletar akan dengan gelombang manis
Selasa, 11 Januari 2011
' Elok '
gerak matamu membuat elok
matamu membunuh
megap megap aku hingga rontok
nyeri terasa tapi manis ditubuh
terbungkus rapi roh keadaan
aku buang rasa malu
aku bakar dahaga pikiran
kini berkata kata hatiku
menunggu ketidakpastian menjemput kekalahan
ternyata lenyap pikiranmu terhadap aku
lidas menghinggap memikirkan
bahwa aku menunggumu ,Engkaulah pujaan hatiku
matamu membunuh
megap megap aku hingga rontok
nyeri terasa tapi manis ditubuh
terbungkus rapi roh keadaan
aku buang rasa malu
aku bakar dahaga pikiran
kini berkata kata hatiku
menunggu ketidakpastian menjemput kekalahan
ternyata lenyap pikiranmu terhadap aku
lidas menghinggap memikirkan
bahwa aku menunggumu ,Engkaulah pujaan hatiku
"ELEGI"
Ku gandrung Engkau nona
Ku menunggu Engkau nona
Ku mengharapkan Engkau nona
Demi Engkau kurela menyulut angan anganku
Desiran pasir suara Engkau Nona
Tatapan Engkau seperti Dewi
Senyum Engkau bak gula gula
Demi Engkau kurela membilas otakku
Nona o..o..Nona
Nona o..Nona
Demi Engkau kurela menahan kedukaanku
November 2010
Ku menunggu Engkau nona
Ku mengharapkan Engkau nona
Demi Engkau kurela menyulut angan anganku
Desiran pasir suara Engkau Nona
Tatapan Engkau seperti Dewi
Senyum Engkau bak gula gula
Demi Engkau kurela membilas otakku
Nona o..o..Nona
Nona o..Nona
Demi Engkau kurela menahan kedukaanku
November 2010
Langganan:
Postingan (Atom)